Walikota Batam Amsakar: Batam Jauh Lebih Baik Sangat Bergantung pada Guru
2 min read
Oplus_16908288
Batam, Nusantaratoday.net – Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan bahwa peran guru dan kepala sekolah dalam menentukan arah masa depan kota sangatlah penting. Menurutnya, keberhasilan pembangunan Batam bukan hanya diukur dari infrastruktur, tetapi dari kualitas pendidikan.
Dalam sebuah pertemuan dengan para kepala sekolah pada Kamis (21/8/2025) di Ballroom Harmoni One Hotel, Amsakar menyampaikan telah berada pada tahap haqqul yaqin, yakin sepenuh hati, bahwa pendidikan adalah kunci.
“Kalau ingin bagaimana Batam ini ke depannya jauh lebih baik, sangat bergantung pada guru, kepada para kepala sekolah untuk bagaimana mendesain pendidikan kita,” kata dia.
Ia mengingatkan, ayat pertama dalam Al-Qur’an, iqra’ bismirabbikalladzi khalaq: bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, menunjukkan betapa ilmu pengetahuan memiliki kedudukan mulia.
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan,” katanya.
Menurut Amsakar, kesuksesan dunia maupun akhirat tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. Karena itu, ia menitipkan harapan besar di pundak para kepala sekolah agar terus berkomitmen membangun generasi yang berilmu dan berakhlak.
Lebih jauh, ia memaparkan konsep pembangunan yang tidak hanya berfokus pada fisik. “Membangun itu ada tiga. Pertama, mengadakan yang belum ada. Kedua, meningkatkan yang terbatas. Ketiga, memberdayakan,” tambahnya.
Substansi pembangunan sejati, katanya, terletak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Indikatornya bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat kelulusan, angka partisipasi sekolah, hingga keberhasilan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Itu yang menurut saya justru paling penting. Semua itu, baik atau buruknya, hitam atau putihnya, bergantung kepada bapak/ibu kepala sekolah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti desain pendidikan yang terencana bagi anak-anak Batam. Tanpa itu sulit berbicara mengenai daya saing maupun kompetitivitas daerah.
“Jangan berbicara competitiveness, jangan berbicara daya saing kalau budak-budak ini tidak kita desain sedemikian rupa,” kata Amsakar.
Dia pun berpesan agar kepala sekolah tidak terjebak dalam kepentingan politik praktis. Pendidikan harus berjalan lurus demi kepentingan generasi muda.
“Jangan berbicara bahwa masa depan Batam bergantung pada anak-anak Batam kalau para kepala sekolah larut dalam konstelasi politik,” katanya. (*)