Langkah Preventif, Lapas Kelas IIA Banda Aceh gelar Pemeriksaan Urine secara rutin bagi Warga Binaan

Banda Aceh, Nusantaratoday.net – Lapas Kelas IIA Banda Aceh melakukan sebuah upaya preventif dalam penanggulangan dan pemberantasan narkoba dengan cara melaksanakan kegiatan pemeriksaan urine bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), jumat (12/09/2025).

Kegiatan ini, dilaksanakan pada taman kunjungan Lapas, turut melibatkan Bidang Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) yang bersinergi dengan Bidang Bimkemaswat.

Lebih lanjut, didalam proses kegiatan, turut di lakukan pengawasan secara langsung oleh dr. Mutia Faizah bersama dengan Kasubsi Pelaporan dan Tata Tertib, Khairunnisa, serta staf masing-masing pada bidang tersebut.

Disela kesempatan, Kepala Lapas, Edi Cahyono, mengatakan bahwa Kegiatan ini merupakan tindaklanjuti dari 13 Program Akselarasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya pada poin 1 “Memberantas Peredelaran Narkoba dan Pelaku Penipuan berbagai Modus di Lapas dan Rutan” serta Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-PK.08.02-1033 Tahun 2025.

“Selain mengimplementasikan Program Akselarasi dan Surat Edaran Dirjenpas, kegiatan ini merupakan tindakan preventif dalam memastikan Lapas Kelas IIA Banda Aceh terbebas dari Narkoba”pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan pemeriksaan urine pada kali ini turut melibatkan 30 Warga Binaan yang berada di kamar hunian Mapenaling.

Sebelum di lakukan pengecekan urine, Dokter Lapas menanyakan apakah kepada Warga Binaan apakah ada mengkonsumsi obat obatan tertentu karena alasan sakit dan sebagainya sehingga dapat diketahui kandungan yang terdapat di dalam obat tersebut.

Setelah itu, para Warga Binaan satu persatu melakukan cek urine dengan pengawasan secara ketat oleh petugas.

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine yang telah di lakukan, sebanyak 30 Warga binaan mendapatkan hasil yang negatif/nihil.

Namun dengan demikian, kegiatan ini akan di laksanakan secara berkala dan berkelanjutan sebagai komitmen Lapas Kelas IIA Banda Aceh dalam mewujudkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang terbebas dari narkoba. Seluruh kegiatan berjalan dengan lancar, tertib dan kondusif.